Jumat, 19 Juni 2015

entah ya Rabb

entah apa makna Tuhan memberikanku rasa ini.
entah apa yg maksud Tuhan dibalik semua ini.
entah mengapa rasa ini hanya menguat saja semakin hari.
entah apa yg membuat hatiku selalu  berontak dr keinginanku sendiri.
ya Allah... aku tau, aku tiada punya daya apa2 atas hatiku sendiri.
oleh karena itu tolong tuntun dia, tuntun hati yang sangat lemah ini ya Allah.
agar dia tak begitu kuat menyakiti dan mendera tubuhnya sendiri, aku.
perasaan yg blm boleh sepantasnya tumbuh hanya akan menimbulkan kecewa tiada terperi.
aku hanya ingin cintaMU ya Rabb..
lalu mengapa hati ini tiada lelah terus mencintainya..
aku harus bagaimana?
aku lelah terus mendekap semua ini
aku tak kan lari dari semua ini
namun akupun lelah berteman dengan semua ini..
bilakah waktunya aku bisa tersenyum berdampingan dgn segala perih ini?
perih krn perasaan yang belum pantas hadir..
perih krn harap yg terus bersambut kecewa..
apakah ini hukuman untukku?
atau cobaan untukku?

Jumat, 22 Mei 2015

Menjadi Tetap Baik

Menjadi baik akan mendatangkan berkah dan bahagia, mungkin itu suatu keniscayaan, menurutku.
Orang baik akan disayangi orang-orang di sekitarnya, keluarga, teman, kerabat, rekan kerja, bahkan masyarakat.
Orang baik akan mendapat kebahagiaan di hatinya, diberikan kelembutan hati dan ketenangan jiwa karena kebaikannya.

Dan orang baik untuk orang yang baik pula...

Baiklah, kita perinci lagi kalimatnya, bagaimana kalau dengan
Jodoh yang baik untuk yang baik pula,
good man for a good girl, and good girl for a good man
Tentu itu janji Allah yang pasti..

Mungkin saat penantian panjang untuk seorang jodoh itu kita menjadi baik, terus berusaha memantaskan diri agar kita selevel dengan orang yang baik pula..
Masalahnya, jika seseorang itu sudah tampak kehadirannya, sudah mulai hendak menampakkan batang hidungnya mungkin - apakah keistiqomahan dalam menjadi baik itu bisa dipertahankan?

Akankah hari-hari yang akan menjadi setiap moment menyenangkan itu tetap menjadikan kita orang yang pandai bersyukur ataukah bertumbuh menjadi ego dan keburukan.

Mungkin ketika itu.. Kita bisa saja sudah menjadi orang baik, lalu seseorang datang.. Di tengah jalan menuju akhir dari awal sebuah cerita, kita terpisahkan, karena aku atau kamu tidak lagi se frekuensi. Aku berubah atau kamu berubah, bisa salah satu atau keduanya, tidak lagi mempertahankan kebaikan, tidak lagi memantaskan diri menjadi orang baik.

Sungguh begitu banyak cara Tuhan dalam menempa hambanya, memberikan pelajaran, pengertian, nilai-nilai hidup, yang betapa semua itu jika tidak dilalui, mungkin aku tidak seperti ini..
Mungkin aku tetaplah seorang aku yg menyebalkan dan serapuh es tipis, mudah hancur jika kecolek sedikit.

Lalu rasa demi rasa yang harus hadir saat melewati proses demi proses itu, mungkin tak akan bisa tergambar lewat sepatah katapun di tulisan ini..
Namun semua itu membuatku belajar kuat, belajar tabah, belajar sabar, belajar berpasrah, belajar menjadi baik, dan belajar tetap menjadi baik..


-Terilhami dari kalimat chit chat ngalor ngidul di sebuah grup Whatsapp
"Asal kamu abis dpt calon ttp jd org baik tin..ga berubah hihi"

Kamar, di suatu malam yang larut, 21 Mei 2015

Rabu, 13 Mei 2015

Terkadang.. 
Ada beberapa bagian dr keadaan atau kondisi diri kita sendiri saat ini yang membuat kita sangat bertanya-tanya, 
kira-kira takdir seperti apa yang akan Allah gariskan pada kita di masa depan.
Ada hal-hal yg bisa kita bayangkan dan terka-terka,
Namun ada hal yang tak mampu kita bayangkan dan terka-terka,
 



Dan ada juga hal yang kita terlalu takut untuk membayangkan dan menerka-nerkanya,
Takut dgn melakukannya akan kehilangan keoptimisan dan rasa percaya pada Sang Penentu Takdir.
Daripada memaksakan dan m
erusak hubungan baik dengan Allah, lebih baik jangan pernah membayangkannya, jangan pernah menerka.

Cukup berkata dan berazam dalam hati, bahwa hari ini kita melakukan yang terbaik - maka Allah pun sedang melukis skenario indah yang tiada disangka-sangka untuk kehidupan kita di masa depan.
Jangan pernah menggalaukan apapun di dunia ini.
Jodoh? harta? karir? kesehatan? cukup ikhtiar dan berharap sama Allah.
Toh.. Kata imam al Ghazali, hal yg paling dekat dengan manusia di atas semua itu adalah, kematian.
Kematian Thin, kematian..
Siapkah?


Gambar diambil disini

Senin, 11 Mei 2015

'Meninggalkan' Masa Lalu

maafkan aku..
karena tidak bisa berhenti
setidaknya untuk sampai saat ini
dan entah akan sampai kapan
hingga waktu yang akupun tiada pernah mengerti

ku pikir semua tlah usai
ku pikir semua takdirku tentangmu tlah tuntas oleh Nya
namun sepertinya Dia ingin aku lebih tegar lagi dari kemarin
sepertinya Dia ingin lebih menunjukkan kasih sayangnya kepadaku lagi
Dia belum selesai menempa hatiku
kenapa?
entah.. mungkin karena hatiku belum kuat
mungkin karena Tuhan ingin aku benar-benar kuat
bukan pura-pura kuat

entah sudah berapa gores perih yang terus tersayat
dan saat goresan-goresan itu mulai mengering
tergores lagi dengan yang baru
atau goresan itu tersayat dan menganga berdarah lagi
dengan rasa sakit yang mungkin hasil dari halusinasiku sendiri
dengan rasa sakit yang mungkin hasil dari sugestiku sendiri

harusnya sakit ini tak ada bukan?
karena masalah perasaan itu kita yang berhak penuh atas diri kita
harusnya semua sudah kau ikhlaskan bukan?
karena kau sudah pernah berkali-kali melalui pagi dengan tanpa ketakutan lagi
karena kau sudah pernah terlelap tanpa iringan linangan air mata yang membasahi bantal shaun the seep mu
karena kau sudah pernah berkali-kali tersenyum bahagia dengan orang2 disekitarmu
tanpa paksaan, tanpa sandiwara
lalu kini mengapa kau jatuh kembali?
lalu kini mengapa kau takut? menangis? murung? terluka? sakit?
sakit? ah.. sendainya kau tahu sakit itu sebenarnya semu
apakah kau mau bangkit detik ini juga?

ya Rabb.. berikan aku hati yang seluas samudra
berikan aku hati yang tegar melebihi karang
berikan aku kelembutan hati selembut kasih ibu pada anaknya
berikan aku hati yang benar-benar setia berpasrah hanya padaMu ya Rabb
agar tak ada lagi harap-harap semu yang tiada seorangpun berhak menerima harapku itu kecuali Engkau
biar kudekap semua hal yang semu-semu ini
kesedihan ini, sakit ini, takut ini
biar kudekap erat semua memori membahagiakan hingga semenyakitkan apapun
kusesapi sakitnya hingga ia tak berasa sakit lagi
kuresapi perihnya hingga hatiku terbiasa dengannya
dengan segala sakit sedih dan takut ini, kuhadapi, tiada kulari

biarkan hatiku lelah dan terjatuh merangkak terseok-seok olehnya
sabar mendekap semua kesedihan itu
hingga hati ini sudah terbiasa berteman dengan semua itu
tanpa tersadar mungkin aku tlah melapangkan hatiku
atau saat itu Engkau mengabulkan doaku tentang hatiku
hatiku yang baru, yang luas, yang tegar, yang lembut dan berkasih sayang..

Ingin Pulang

apa yang bisa seseorang perbuat dengan hati yg lemah
hati yang terselimuti ego,
hati yang kurang sabar menjalani skenario dari Tuhan-Nya
ketika sungguh tak ada lagi yang bisa diperbuat, tak ada lagi yang bisa diusahakan
semua sudah habis, menangis-nangis, berdarah-darah di hati, seluruh jiwa raga turut merasakan susahnya, habis berderai segalanya bertarung dgn perasaan sendiri
apa lagi yg bisa diperbuat?
apakah semua harus dikembalikan (lagi) pada waktu?

akankah tiba hari dimana semua badai ini mereda?
pasti akan tiba dimana akan ada hujan lalu pelangi,
karena tak selamanya cuaca badai dan angin kencang menerpa
pasti akan ada hari dimana aku bisa menyeka air mata ini dan tersenyum...
hanya saja semua itu harus dilalui dalam kesabaran
sabar yg sulit, sabar yg tak mudah..

andai saja semua hal yg harus dijalani skrg krn alasanmu yg mengatasnamakan takut akan Tuhan, mengatasnamakan ketaatan yg harus dipatuhi kpd Rabb kita
mungkin semua ego ini akan kutelan pahit-pahit
karena kutakut aku tak pantas untukmu yang sudah berpikir sebaik itu
namun hingga hari ini tak jua alasan itu terucap
hanya ada alasan-alasan lain yg masih bisa bertarung dgn egoku

ego, andai ku bisa menghancurkannya saat ini juga
ataukah jangan-jangan kita sedang mempertarungkan ego vs ego?
egomu yang tak ingin semua serba instan,
egomu yang ingin menikmati kekosongan dan kesendirian yg begitu nikmat dahulu
sedangkan egoku yang ingin semua kembali baik-baik saja sprti dulu.
barangkali kita hanyalah dua insan yang sedang tersesat oleh ego masing-masing, mungkin kah?
dan melupakan posisi yang seharusnya kita ambil di mata sang Khalik?
kalau begitu barangkali aku tersesat,
aku ingin pulang
Aku ingin pulang...

Minggu, 07 April 2013

entah apa

hidup itu keras,
maka gebuklah!!
kata seorang seniorku.
ya, memang.. hidup sangat keras, bahkan jika kau tak sanggup kau akan binasa dengan mengerikan.
kau tak sanggup? setan di neraka dan seluruh jagad ini akan mencemoohmu, menertawakanmu, menginjak-injakmu agar kondisimu benar-benar menyedihkan dengan sempurna.
begitu mengerikan bukan hidup ini??
silahkan menjawab dengan perasaan hidupnya masing-masing.
tapi aku rasa memang ada hal-hal di dunia ini yang sangat tidak suka dengan kebahagiaan dan ketenangan hidup,
entah itu apa.
ketika pundak ini berusaha tegak,
ketika kepala ini berusaha untuk terangkat lurus ke depan,
ketika mata ini sekuat tenaga membendung segala air mata yang berdesakan memaksa keluar,
ketika seluruh fisik ini berusaha mati rasa dengan segala lelah macam apapun,
ketika pikiran terus berusaha tetap pada zona kewarasannya,
bahkan ketika hati ini terkoyak sesak menahan segala takdir,
aku tetap tak menyerah bertanya mengapa hidup ini begitu keras...

Minggu, 31 Maret 2013

Memories...

ketika sedang membuka window fesbuk ku, seorang teman nge chat..
kami bersapa menanyakan kabar.. sekarang teman perempuanku ini ternyata berkuliah di Al Azhar Jakarta, semoga dia bisa berkesempatan merambah ke Al Azhar Cairo, aamiin... :)

di pembicaraan singkat kami,
tiba-tiba dia mengungkit sebuah nama, sebuah nama lengkap,
dia menanyakan kabar orang itu melalui aku..
aku tersentak dalam hati, 
kemudian jemariku menjwab pertanyaan temanku,

"kok ngungkit2 dia? aku ga tauu, sama sekali tidak pernah kontak2an, hehe..", jawabku di chatting.

ya, sedikitpun tidak, selama 2 tahun belakangan ini, aku hanya bertemu sekali, ketika aku dan teman-teman main ke tempat 'berjasa' itu,
lalu kontak2an? ah,.. seingatku hanya ketika dia milad aku mengucapkan do'a pada nya lewat wall fesbuk.
kami saling follow di twitter, namun lagi-lagi.. tak pernah ber mention apapun, entah itu aku, atau dia duluan. bingung juga, mau bersapa apa, rasanya tak ada bahan pembicaraan apapun.
aku pun biasa saja, tak ada beban atau resah apapun, just let it flow..
begitu sampai hampir 2 tahun ini.
sampai temanku menyebut dengan gamblang nama itu.

seakan ada hembusan angin kencang yang membawa sesuatu ke dalam ingatan,
semua kenangan itu.. haha, sungguh unik untuk dikenang :)

seseorang itu.. aku tak pernah bersapa dengannya,
namun aku tahu dia baik-baik saja, dia sehat-sehat saja..
dilihat dari tweet nya, atau status nya, seseorang itu tetap seperti dulu...
tetap menyukai bola, tetap hobi main futsal, tetap menjalani hari2nya sebagai mahasiswa tingkat 3 di universitas yang paling passion untuk kumasuki, namun Allah menjawab do'a dan usahaku untuk masuk di tempat lain yg tak kalah hebat, UGM ini.. tempatku berjuang sekarang... :)
seseorang itupun pun masih mengajar free lense di tempatku dulu belajar..
semua masih sama.
dia tetap seseorang yang luar biasa, menjadi seorang mahasiswa sekaligus guru.
aku senang semua masih seperti yang terakhir aku ingat.
tapi jika penampilannya berubah, entahlah. mungkin saja.
wong aku ga pernah ngepo foto nya :p

gara-gara percakapan singkat di chating tadi,
rasanya semua kenangan itu datang kembali dengan sendirinya,
beribu pikiran, perasaan, dan ingatan hadir.. mewarnai pikiran.. lalu hati..

aku tersenyum, hatiku merona, lucu rasanya, sangat lucu dan memalukan.
mengingatku aku yang dulu, sifatku, sikapku, pemikiranku, sungguh kekanak-kanakannya..
ah.. tak sangka kau pernah melalui fase hidup dengan kepribadian yang se lucu itu :))

namun tak apa, tak pernah ku sesali segala hal bodoh dan lucu yang ada pada diriku, karena itu yang membuatku belajar, itu yang membuatku dewasa, itu yang membuatku mengerti...

hingga akhirnya cukup semua itu kujadikan kenangan manis di hati dan ingatanku..
jangan pernah aku lupakan!
aku tak pernah berharap pada kenangan ini,
tak pula menyesal dan ingin lupakan,
biarlah kenangan-kenangan itu berterbangan di sekitarku, menjadi teman hari-hariku..

andai kata pun Allah takdirkan untuk membuka kembali lembaran cerita,
tak apa.. aku tak menolak, namun juga tak berharap.
karena aku yakin Allah telah menentukan jalan-Nya,
biar ku lalui jalur perjalanan ini, 
meski kadang tertatih, terseok-seok, bahkan pula,
kadangkala tak sanggup  meyusuri jalur yang Allah berikan.
but i still try to give my best..!
agar lebih banyak lagi cerita yang ku rangkai,
agar selalu ada lagi perjalanan yang dapat ku nikmati-dengan suka dukanya,
dan biar bisa lebih banyak lagi warna warni kenangan yang terukir dalam ingatan..