Senin, 11 Mei 2015

'Meninggalkan' Masa Lalu

maafkan aku..
karena tidak bisa berhenti
setidaknya untuk sampai saat ini
dan entah akan sampai kapan
hingga waktu yang akupun tiada pernah mengerti

ku pikir semua tlah usai
ku pikir semua takdirku tentangmu tlah tuntas oleh Nya
namun sepertinya Dia ingin aku lebih tegar lagi dari kemarin
sepertinya Dia ingin lebih menunjukkan kasih sayangnya kepadaku lagi
Dia belum selesai menempa hatiku
kenapa?
entah.. mungkin karena hatiku belum kuat
mungkin karena Tuhan ingin aku benar-benar kuat
bukan pura-pura kuat

entah sudah berapa gores perih yang terus tersayat
dan saat goresan-goresan itu mulai mengering
tergores lagi dengan yang baru
atau goresan itu tersayat dan menganga berdarah lagi
dengan rasa sakit yang mungkin hasil dari halusinasiku sendiri
dengan rasa sakit yang mungkin hasil dari sugestiku sendiri

harusnya sakit ini tak ada bukan?
karena masalah perasaan itu kita yang berhak penuh atas diri kita
harusnya semua sudah kau ikhlaskan bukan?
karena kau sudah pernah berkali-kali melalui pagi dengan tanpa ketakutan lagi
karena kau sudah pernah terlelap tanpa iringan linangan air mata yang membasahi bantal shaun the seep mu
karena kau sudah pernah berkali-kali tersenyum bahagia dengan orang2 disekitarmu
tanpa paksaan, tanpa sandiwara
lalu kini mengapa kau jatuh kembali?
lalu kini mengapa kau takut? menangis? murung? terluka? sakit?
sakit? ah.. sendainya kau tahu sakit itu sebenarnya semu
apakah kau mau bangkit detik ini juga?

ya Rabb.. berikan aku hati yang seluas samudra
berikan aku hati yang tegar melebihi karang
berikan aku kelembutan hati selembut kasih ibu pada anaknya
berikan aku hati yang benar-benar setia berpasrah hanya padaMu ya Rabb
agar tak ada lagi harap-harap semu yang tiada seorangpun berhak menerima harapku itu kecuali Engkau
biar kudekap semua hal yang semu-semu ini
kesedihan ini, sakit ini, takut ini
biar kudekap erat semua memori membahagiakan hingga semenyakitkan apapun
kusesapi sakitnya hingga ia tak berasa sakit lagi
kuresapi perihnya hingga hatiku terbiasa dengannya
dengan segala sakit sedih dan takut ini, kuhadapi, tiada kulari

biarkan hatiku lelah dan terjatuh merangkak terseok-seok olehnya
sabar mendekap semua kesedihan itu
hingga hati ini sudah terbiasa berteman dengan semua itu
tanpa tersadar mungkin aku tlah melapangkan hatiku
atau saat itu Engkau mengabulkan doaku tentang hatiku
hatiku yang baru, yang luas, yang tegar, yang lembut dan berkasih sayang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar